Rabu, 24 Oktober 2012

Pengenalan dan Sejarah Oracle


Oracle didirikan pada tahun 1997 lewat perusahaan konsultasi bernama Software Develotment oleh 3 orang programer. Diantaranya Bob Miner, Ed Oates, dan Larry Ellison yang menjabat sebagai CEO (Chief Executive Orricer) selama beberapa tahun sampai saat ini. Perusahaan ini berkonsentrasi pada pembuatan database server di mainframe.
Kisah sukses oracle corp terkait dengan sejarah dan teori database rasional. Teori database rasional diperkenalkan hampir secara simultan oleh Edgar F.codd dan seorang pemula lain yang kurang dikenal pada tahun 1960.
Larry melihat perkembangan teori model relasional dan implementasi database rasional dalam DB 2. Ia yakin bahwa model relasional adalah “way of the future”. Dan memutuskan untuk mengimplementasikan model rasional di produk oracle.
Sekitar pertengahan tahun 1980an, Larry mendiversifikasi produk oracle (versi 6.X) keluar main frame, yakni ke sistem operasi unix. Selanjutnya tahun 1996  oracle corp mendiversivikasi oracle (versi 7.X) ke sistem operasi novell netware, windows NT, dan Linux (versi 8.X tahun 1997).
Mulai pertengahan tahun 1990an oracle corp  mulai membuat juga produk-produk nondatabase-server seperti application server (web DB, OAS), development tool (Oracle Developer, Oracle Designer), dan application suite (Oracle Apps).
Pengertian Oracle.
Oracle adalahrelational database management system (RDBMS).Untuk mengelola informasi secara terbuka, komprenensit dan terintegrasi. Oracle server menyediakan solusi yang efisien dan efektif, karena kemampuannya dalam hal sebagai berikut:
1.     Dapat bekerja di lingkungan client / server (pemrosesan terbesar)
2.     Menangani manajemen space dan basis data yang besar
3.     Pemrosesan transaksi yang tinggi
4.     Mendukung akases data secara simultan
5.     Menjamin ketersediaan yang terkontrol

Outsourcing

     Outsourcing terbagi atas dua suku kata: out dan sourcing. Sourcing berarti mengalihkan kerja, tanggung jawab dan keputusan kepada orang lain. Outsourcing dalam bahasa Indonesia berarti alih daya. Dalam dunia bisnis, outsourcing atau alih daya dapat diartikan sebagai penyerahan sebagian pelaksanaan pekerjaan yang sifatnya non-core atau penunjang oleh suatu perusahaan kepada perusahaan lain melalui perjanjian pemborongan pekerjaan atau penyediaan jasa pekerja/buruh.
Outsourcing dilihat dari sisi perusahaan dan karyawan.
     Dari sisi perusahaan outsourcing ini sangat seksi untuk bidang non-core dan bidang padat karya. Dengan outsourcing perusahaan bisa fokus di bidang-bidang yang dianggapnya penting. Misal, soal akunting dan HR bisa di-outsourcekan karena tidak strategis atau bidang customer service. Nah, sekarang tahu kan, kalau perusahaan customer service-nya di-outsource maka bisa kata perusahaan itu, “Aku nggak peduli sama pelanggan yang punya keluhan, kalian bayar aku saja dan biar orang lain yang menangani keluhan kalian.”
Hal kedua adalah outsource ini mengurangi overhead yang terjadi jika perusahaan menambah atau mengurangi karyawan. Untuk karyawan tetap hal ini susah karena untuk mendepak mereka butuh pesangon lumayan dan untuk karyawan kontrak kudu ada uang putus kontrak, sementara outsource, tinggal dikembalikan ke penyedia jasa outsource. Dan untuk menambah karyawan outsource juga gampang, tinggal minta penyedia menyediakan sekian karyawan, selesai.
Untuk posisi yang dianggap gampang diganti, outsource ini bagai penyelamat perusahaan karena jika karyawan outsource yang sekarang dirasa gajinya terlalu besar diganti aja dengan yang junior dan gajinya masih freshgrad. Posisi-posisi yang gampang diganti diantaranya: pekerja pabrik, satpam, cleaning service, sekretaris, teller bank, surveyor, programmer dan bagian administrasi.
Hal ini adalah hal buruk untuk karyawan. Menjadi gampang digantikan adalah hal buruk. Mereka menjadi komoditas. Tidak ada lagi kisah CEO yang mengawali karirnya dari jadi petugas kliping koran karena saat sang petugas kliping koran mulai berpengalaman dan gajinya merangkak naik, dia dipecat dan diganti oleh petugas kliping koran lain yang lebih junior.
Oke, itu dari sisi karyawan outsource kerah putih, bagaimana dengan yang kerah biru macam pekerja pabrik?
Kalau dari kacamata pragmatis jawabannya sederhana: “Mereka bebas untuk tidak bekerja untuk PT xxx.”
Tapi, tidak sesederhana itu. Mencari kerja itu susah dan sebagai low skilled worker mereka tidak punya banyak pilihan dan posisi mereka lemah.
Itulah kenapa akhirnya timbul serikat pekerja. Mereka berusaha meningkatkan posisi tawar dengan berserikat dan berkumpul, mengancam mogok massal dan membuat posisi tawar mereka meningkat.
Di sisi lain, meningkatnya daya tawar secara ekstrim membuat bisnis susah berkembang karena biaya pegawai yang tinggi. Salah satu penyebab mundurnya industri otomotif di AS karena margin tipis karena kudu bersaing dengan mobil jepang yang murah dan gaji karyawan terlalu tinggi dan susah melakukan pengurangan karyawan.
Jadi?
Outsource masih akan menjadi fenomena di ranah ketenagakerjaan di Indonesia. Intinya adalah bagaimana membuat peraturan yang fair bagi pekerja dan pengusaha.



Sumber :

Samsung Galaxi S3 vs Iphone5


    Samsung Galaxi S3 dan Iphone5 saat ini sedang bersaing. Keduanya memiliki kualitas yang sangat bagus. Tapi kalau dilihat dari spesifikasinya Samsung kayaknya yang agak menonjol, dan peminatnya pun lebih banyak dibandingkan dengan Iphone5.
   Beberapa waktu lalu Blendtec mengujicoba Samsung S3 dan Iphone5 dimasukkan kesebuah blender untuk membuktikan mana yang lebih kuat atau tahan lama di blender yang berputar pisau itu. Dan setelah diuji, ternyata keduanya sama-sama hancur. Tetapi Iphone lebih dlu hancur daripada Samsung Galaxi S3.
Berikut adalah spesifikasi untuk Iphone5 dan Samsung Galaxi S3 :

Iphone5 :
Jaringan : GSM 850/900/1900 HSPDA 850/900/1700/1900/2100, LTE 700 MHz Class 17/1700/2100.
Dimensi : 123.8x58.6x7.6 mm, Berat : 112 Gr.
Layar : LED-blacklit IPS TFT, capassitiive touchscreen 16 jutaan warna, 640x1136 pixel 4 inchi.
Camera : 8 MP, 3264x2448 pixel, autofocus, LED Flash, simultaneous, HD video and image recording, touch focus, geo-tagging, face detection, panorama, HDR, video 1080p@30fps, LED video light, video stabilitation. Kamera sekunder : 1.2MP
Memori : 16/32/64 GB, 1 GB RAM.
System operasi : iOS 6 chipset A6
Transfer data : DC HSPDA 42 Mbps, HSPDA 21 Mbps,HSUPA 5.76 Mbps, LTE 100 Mbps, Rev.A 3.1 Mbps
Konektivitas : wi-fi 802.11 a/b/g/n, dual band, wi-fi plus cellular, Bluetooth v4.0 with A2DP, USB v2.0
Fitur lain : corning gorilla glass, oleophobic coating, imessage, HTML (safari), nano SIM, active noise cancellation with dedicated dual mics, siri natural language commands and dictation, icloud cloud service, twitter and facebook integratin, TV out, maps, ibook, audio/video player an editor, image editor.
Baterai : Li-Polymer.

Samsung Galaxi S3 :
Band: GSM 850 / 900 / 1800 / 1900 ,3G HSDPA 900 /1900 / 2100
OS: Android OS, v4.0.3 (Ice Cream Sandwich)
CPU: Exynos 4212 Quad, Quad-core 1.4 GHz Cortex-A9, GPU Mali-400MP
 Weight: 133 g
Dimension: 136.6 x 70.6 x 8.6 mm
 Camera: 8 MP, 3264x2448 pixels, autofocus, LED flash
Display: Super AMOLED capacitive touchscreen, 16M colors, 720 x 1280 pixels, 4.8 inches
 Bettery: Standard battery, Li-Ion 2100 mAh, Talk time Up to 21 h 40 min (2G) / Up to 11 h 40 min (3G)
 Music: MP3/WAV/eAAC+/AC3/FLAC player
 Video: MP4/DivX/XviD/WMV/H.264/H.263 player Business: Document editor (Word, Excel, PowerPoint, PDF), Organizer
 Connectivity: Wi-Fi 802.11 a/b/g/n, DLNA, Wi-Fi Direct, Wi-Fi hotspot, USB, Bluetooth
 Memory: Internal 16/32/64 GB storage, 1 GB RAM, microSD up to 64 GB
Others: Smart Stay eye tracking, TV-out (via MHL A/V link), Dropbox (50 GB storage), Active noise cancellation with dedicated mic, Google Search, Maps, Gmail, YouTube, Calendar, Google Talk, Picasa integration.

Dari spesifikasi diatas dapat disimpulkan bahwa keduanya tak jauh beda dalam keunggulannya. Dan kita tak perlu ragu untuk memilih antara Samsung Galaxi S3 dengan Iphone5, Karena keduanya unggul dan favored ponsel.


Sumber :

Sekilas Tentang KPK


      Komisi Pemberantasan Korupsi, atau disingkat menjadi KPK, adalah komisi di Indonesia  yang dibentuk pada tahun 2003 untuk mengatasi, menanggulangi dan memberantas korupsi  di Indonesia. Komisi ini didirikan berdasarkan kepada Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 30 Tahun 2002 mengenai Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi. Pada periode 2006-2011 KPK dipimpin bersama oleh 4 orang wakil ketuanya, yakni Chandra Marta Hamzah, Bibit Samad Rianto, Mochammad Jasin, dan Hayono Umar, setelah Perpu Plt. KPK ditolak oleh DPR. Pada 25 November 2010, M. Busyro Muqoddas terpilih menjadi ketua KPK setelah melalui proses pemungutan suara oleh Dewan Perwakilan Rakyat. Dilanjutkan lagi oleh Abraham Samad sejak 2011.
Memaknai KPK sebagai lembaga permanen sangatlah penting karena KPK berdasarkan sejarah pembentukannya memang bukan lembaga yang dibentuk untuk sementara waktu (ad interim), melainkan sesuai dengan semangat penciptaannya KPK disiapkan sebagai lembaga negara yang permanen, kuat dan independen (bebas dari pengaruh kekuasaan manapun) dengan tujuan khusus (ad hoc dalam pengertian yang benar), yaitu membebaskan Indonesia dari korupsi.
Hal ini senada dengan pendapat Prof. Jimly Asshiddiqie yang menyatakan KPK adalah lembaga permanen karena KPK dibentuk dengan Undang-undang bukan Inpres (www.jimly.com). Perlu digarisbawahi bahwa istilah lembaga ad hoc tidak ada dalam hukum tata negara.
Apabila kita baca secara seksama UU Nomor 30 Tahun 2002 tentang Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (KPK) tidak ada satu pasal pun dalam UU tersebut yang menyatakan KPK adalah lembaga ad hoc, demikian juga dalam penjelasan dan pertimbangannya. Lalu bagaimana bisa dikatakan KPK lembaga ad hoc? Harus diakui secara jujur dan adil bahwa sejak didirikannya pada tahun 2003 KPK telah banyak membawa perubahan yang sangat besar dalam sejarah pemberantasan korupsi di Indonesia.
Jika masa sebelum adanya KPK banyak kasus korupsi yang tak tersentuh hukum, khususnya yang melibatkan para penguasa, namun sejak KPK berdiri sudah banyak kasus-kasus besar yang ditangani dan dijatuhi hukuman. Dalam kurun waktu 2004 sd Mei 2012, KPK telah berhasil membawa para koruptor kelas kakap ke Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) dan semuanya diputus bersalah (100% conviction Rate).
Harapan masyarakat kepada kpk
   Masyarakat berharap KPK bisa mengatasi tikus-tikus yang menggrogoti uang di Indonesia ini. Dan masyarakat sepenuhnya mempercayak KPK untuk dapat mendeteksi dan menangkap para koruptor, supaya Indonesia bisa bebas dari tikus-tikus(koruptor).
Masyarakat sudah rela mengumpulkan uang-uang receh demi pembangunan atau renovasi gedung KPK. Karena masyarakat sangat mendukung adanya KPK di Negara Indonesia ini.
Sumber :

Senin, 22 Oktober 2012

Tawuran antar Pelajar dan Cara Mengatasinya



    Tawuran akhir-akhir ini kerap terjadi, hal ini sangat memprihatinkan dalam dunia pendidikan. Bukan hanya anak SMP dan SMA saja yang tawuran, tetapi mahasiswapun juga terlibat aksi tawuran. Sebagai mahasiswa seharusnya memberi contoh untuk pelajar SMP maupun SMA. Aksi tawuran yang kerap terjadi akhir-akhir ini sangat mengahawatirkan, karena sudah banyak sekali jumlah korban yang berjatuhan. Sudah banyak sekali pelajar yang meninggal akibat tawuran.
    Sebagai pelajar yang berpendidikan seharusnya kita malu melakukan tindakan kriminal seperti tawuran, karena sebagai orang yang berpendidikan seharusnya bisa berbuat yang lebih sopan dan beradap. Bukan malah melakukan aksi tawuran yang sangat memalukan seperti itu.
    Banyak sekali kerugian yang timbul akibat tawuran pelajar, diantaranya :
1.      Terganggunya proses belajar,
2.      timbulnya rasa cemas, ketakutan,
3.       mengganggu ketertiban umum,
4.      membahayakan diri sendiri maupun orang lain,
5.      menambah beban orang tua dan keluarga.
TINJAUAN PSIKOLOGI PENYEBAB REMAJA TERLIBAT PERKELAHIAN PELAJAR
Dalam pandangan psikologi, setiap perilaku merupakan interaksi antara kecenderungan di dalam diri individu (sering disebut kepribadian, walau tidak selalu tepat) dan kondisi eksternal. Begitu pula dalam hal perkelahian pelajar. Bila dijabarkan, terdapat sedikitnya 4 faktor psikologis mengapa seorang remaja terlibat perkelahian pelajar.
1.      Faktor internal.
     Remaja yang terlibat perkelahian biasanya kurang mampu melakukan adaptasi pada situasi lingkungan yang kompleks. Kompleks di sini berarti adanya keanekaragaman pandangan, budaya, tingkat ekonomi, dan semua rangsang dari lingkungan yang makin lama makin beragam dan banyak. Situasi ini biasanya menimbulkan tekanan pada setiap orang. Tapi pada remaja yang terlibat perkelahian, mereka kurang mampu untuk mengatasi, apalagi memanfaatkan situasi itu untuk pengembangan dirinya. Mereka biasanya mudah putus asa, cepat melarikan diri dari masalah, menyalahkan orang / pihak lain pada setiap masalahnya, dan memilih menggunakan cara tersingkat untuk memecahkan masalah. Pada remaja yang sering berkelahi, ditemukan bahwa mereka mengalami konflik batin, mudah frustrasi, memiliki emosi yang labil, tidak peka terhadap perasaan orang lain, dan memiliki perasaan rendah diri yang kuat. Mereka biasanya sangat membutuhkan pengakuan.

2.      Faktor keluarga.
     Rumah tangga yang dipenuhi kekerasan (entah antar orang tua atau pada anaknya) jelas berdampak pada anak. Anak, ketika meningkat remaja, belajar bahwa kekerasan adalah bagian dari dirinya, sehingga adalah hal yang wajar kalau ia melakukan kekerasan pula. Sebaliknya, orang tua yang terlalu melindungi anaknya, ketika remaja akan tumbuh sebagai individu yang tidak mandiri dan tidak berani mengembangkan identitasnya yang unik. Begitu bergabung dengan teman-temannya, ia akan menyerahkan dirnya secara total terhadap kelompoknya sebagai bagian dari identitas yang dibangunnya.

3.      Faktor sekolah.
    Sekolah pertama-tama bukan dipandang sebagai lembaga yang harus mendidik siswanya menjadi sesuatu. Tetapi sekolah terlebih dahulu harus dinilai dari kualitas pengajarannya. Karena itu, lingkungan sekolah yang tidak merangsang siswanya untuk belajar (misalnya suasana kelas yang monoton, peraturan yang tidak relevan dengan pengajaran, tidak adanya fasilitas praktikum, dsb.) akan menyebabkan siswa lebih senang melakukan kegiatan di luar sekolah bersama teman-temannya. Baru setelah itu masalah pendidikan, di mana guru jelas memainkan peranan paling penting. Sayangnya guru lebih berperan sebagai penghukum dan pelaksana aturan, serta sebagai tokoh otoriter yang sebenarnya juga menggunakan cara kekerasan (walau dalam bentuk berbeda) dalam “mendidik” siswanya.

4.      Faktor lingkungan.
   
 Lingkungan di antara rumah dan sekolah yang sehari-hari remaja alami, juga membawa dampak terhadap munculnya perkelahian. Misalnya lingkungan rumah yang sempit dan kumuh, dan anggota lingkungan yang berperilaku buruk (misalnya narkoba). Begitu pula sarana transportasi umum yang sering menomor-sekiankan pelajar. Juga lingkungan kota (bisa negara) yang penuh kekerasan. Semuanya itu dapat merangsang remaja untuk belajar sesuatu dari lingkungannya, dan kemudian reaksi emosional yang berkembang mendukung untuk munculnya perilaku berkelahi.

Cara mencegah terjadinya tawuran antara lain:
Ø  Membuat peraturan yang tegas
   
Jika semua siswa terlibat tawuran maka sekolah akan memberhentikan semua siswa dan melakukan penerimaan siswa baru dan pindahan. Setiap pelajar siswa siswi harus dibuat takut dengan berbagai hukuman yang akan diterima jika ikut serta dalam aksi tawuran. Bagi yang membawa senjata tajam dan senjata khas tawuran lainnya juga harus diberi sanksi.

Ø   Memberikan pendidikan anti tawuran
Pelajar diberikan pemahaman tentang tata cara menghancurkan akar-akan penyebab tawuran dengan melakukan tindakan-tindakan tanpa kekerasan jika terjadi suatu hal, selalu berperilaku sopan dan melaporkan rencana pelajar-pelajar badung yang merencanakan penyerangan terhadap pelajar sekolah lain. Jika diserang diajarkan untuk mengalah dan tidak melakukan serangan balasan, kecuali terpaksa.

Ø  Kolaborasi belajar bersama antar sekolah
Selama ini belajar di sekolah hanya di situ-situ saja sehingga tidak saling kenal mengenal antar pelajar sekolah yang satu dengan yang lainnya. Seharusnya ada kegiatan belajar gabungan antar sekolah yang berdekatan secara lokasi dan memiliki kecenderungan untuk terjadi tawuran pelajar. Dengan saling kenal mengenal karena sering bertemu dan berinteraksi maka jika terjadi masalah tidak akan lari ke tawuran pelajar, namun diselesaikan dengan cara baik-baik.

Ø  Membuat program ekstrakulikuler tawuran
   
Diharapkan setiap sekolah membuat ekskul konsep baru bertema tawuran, namun tawuran pelajar yang mendidik, misalnya tawuran ilmu, tawuran olahraga, tawuran otak, tawuran dakwah, tawuran cinta, dan lain sebagainya yang bersifat positif. Tawuran-tawuran ini sebaiknya bukan bersifat kompetisi, tetapi bersifat saling mengisi dan bekerjasama sehingga bisa bergabung dengan ekskul yang sama di sekolah lain.


Ø  Menjalin hubungan yang baik dengan sekolah lain.
   
Dengan menjalin hubungan yang baik dengan sekolah lain bisa mencegah terjadinya bentrok atau tawuran antar sekolah atau pelajar. Dengan cara menjaga sikap dan selalu berfikir positif terhadap orang laen, terutama sesame pelajar. Supaya tidak terjadi kesalah pahaman satu sama lain.